Posted by The Petromak on 14 Sep 2015
Siapa yang tak kenal Bon Jovi? Bon Jovi adalah kelompok musik rock papan atas dari New Jersey, Amerika Serikat. Mereka telah menjual lebih dari 40 juta album di Amerika Serikat dan lebih dari 120 juta keping album di seluruh dunia sejak berdirinya pada tahun 1984.
Jon Bon Jovi terlahir dengan nama asli “John Francis Bongiovi Jr” pada tanggal 2 Maret 1962 dan merupakan anak angkat dari Carol dan John Bongiovi yang tinggal di daerah Sayreville, New Jersey-Amerika.
Semenjak umur 10 minat Bon Jovi terhadap musik telah kelihatan. Ia sering main ke klub malam lokal di Ashbury Park, hanya untuk sekedar hang out, mendengarkan musik, atau jamming dengan musisi yang tampil.
Saat berusia 16 tahun, Bon Jovi memutuskan untuk bekerja sebagai penyapu lantai pada sebuah studio rekaman yang bernama “Power Station Studio” supaya bisa berinteraksi dengan musisi-musisi top. Dari tahun 1980 hingga 1983, 50 judul lagu berhasil ia tulis. Jon Bon Jovi memilih lagu berjudul “Runaway” untuk dibikin demo. Dan dengan back-up orang studio yang disewa sepupu Bon Jovi, Tony Bongiovi dan merekam lagu Runaway. 5 orang yang membantu Jon merekam Runaway adalah : Dave "The Snake" Sabo (gitaris), Tim Pierce (gitaris), Hugh McDonald (bassis), Roy Bittan - (keyboardis), dan Frankie LaRocha - (drummer).
Awalnya Runaway hanya diputar di stasiun radio lokal dengan pita kompilasi. Diluar dugaan lagu tersebut sering diputar karena banyak di request oleh para pendengar. Kesuksesan dari Runaway menginspirasi Bon Jovi untuk membuat formasi inti dan membentuk sebuah band dan melakukan ekspedisi antar klub untuk mendukung singelnya itu dan menjadi rocker terkenal sehingga awalnya Bon Jovi merekrut David Bryan. Meskipun tidak seambisius Jon Bon Jovi, tapi David Bryan, yang lahir pada 7 Februari 1962 ini ternyata juga punya cita – cita yang sama. Saat Jon Bon Jovi menghubunginya untuk bergabung, David langsung mengalihkan pendidikannya dari sekolah kedokteraan ke sekolah musik, Julliard Music School, di New jersey. Keduanya kemudian membentuk Jon Bongiovi & The Wild Ones, berbekal nama tersebut, keduanya mulai mengirim demo – demo ke sejumlah perusahaan rekaman, bahkan sampai ke Los Angeles.
Usaha mereka belum mendapatkan hasil lantaran mereka masih belum mempunyai syarat yang cukup untuk rekaman berhubung personil mereka hanya 2 orang. Hal ini yang membuat Bon Jovi memutuskan untuk merekrut Tico Tores sebagai drummer, Tico Torres (7 Oktober 1953)ini juga lebih berpengalaman di dunia musik. Tercacat sebelum dikontak Jon Bon Jovi, Tico sudah menyelesaikan 26 album rekaman bersama musisi – musisi top seperti Alice Cooper, Cher, sampai Chuck Berry. Meski jauh berpengalaman daripada David Bryan dan Jon Bon Jovi, tetapi Tico langsung respek saat bertemu Jon Bon Jovi pertama kali. Meskipun aliran musik yang bakal diusung band baru ini agak berbeda dengan gaya permainan Tico Torres yang lebih condong ke aliran Jazz, tetapi ajakan untuk bergabung juga langsung diterima Tico Torres.

Bergabungnya Tico Torres, membuat langkah Jon Bon Jovi untuk memantapkan formasi bandnya menjadi semakin cepat, lantaran Tico Torres kemudian mengusulkan nama bassis band Jersey bernama Alec John Such untuk dipertimbangkan sebagai personil berikutnya. Tico tahu persis kalo ciri permainan Alec John Such (14 November 1956 ) bakal klop dengan band bentukan Jon Bon Jovi. Latar belakang mereka pernah bermain bareng di sebuah band bernama “Phantom’s Opera” jadi referesinya.
Empat orang personil utama sudah lengkap, mereka mencari personil untuk ditempatkan di posisi yang benar – benar menentukan dan penting bagi sebuah band rock, yaitu gitaris. Mencari seorang gitaris handal yang berkarakter ternyata bukan persoalan mudah. Makanya Jon Bon Jovi tidak lantas langsung menetapkan gitaris resminya. Untuk sementara, Jon menunjuk seorang tetangga nya yang bernama Dave Sabo, sebagai gitaris additional. Karena dalam jangka waktu dekat ada tawaran manggung buat band nya di New York.
Di backstage panggung saat mereka selesai konser seorang pemuda menghampiri mereka menawarkan diri sebagai gitaris, dia bernama Richie Sambora (11 Juli 1959). Promosi Richie Sambora waktu itu adalah banyak mempunyai lagu ciptaan sendiri, selain permainan gitarnya yang cukup mantap. Tertarik dengan promosi Richie, Jon Bon Jovi kemudian mengadakan audisi khusus. Dalam audisi semua kemampuannya dikeluarkan, dasar permainan yang dipengaruhi aliran blues milik Eric Clapton ternyata cukup memukau Jon dan rekan- rekannya. Jelas saja karena teknik – teknik istimewa tersebut sudah dikuasai Richie Sambora sejak berumur 12 tahun. Sehingga Jon Bon Jovi yang mmerupakan kapten dari band ini langsung menerima Richie sebagai anggota kelima band ini menggantikan posisi Dave Sabo yang saat itu masih sangat belia.
Bergabungnya Richie Sambora sekaligus meresmikan nama Bon Jovi untuk band mereka. Formasi yang benar – benar dahsyat, karena mereka hanya butuh 3 tahun sejak terbentuk untuk mencapai puncak karir tinggi di jajaran musik dunia. Setelah merilis album Bon Jovi (1984), dan “7800◦Fahrenheit (1985), mereka merilis album masterpiece, “Slippery When Wet “ (1986) yang laku 10 juta kopi di seluruh dunia.Nama Bon Jovi pun menjadi top act. Album – album berikutnya seperti New Jersey (1988), Keep The Faith (1992) dan kompilasi Cross Road (1994), meraup keuntungan besar. Sedemikian besarnya nama Bon Jovi, maka ketika Alec John Such keluar dari formasi pada tahun 1994, ternyata tidak memberi pengaruh besar. Karir Bon Jovi diteruskan dengan album – album yang sama dahsyatnya, seperti “These Days” (1995), “Crush” (2000), “Bounce” (2002), dan “This Left Feeling Right” (2004).


Saat ini usia personil Bon Jovi memang sudah tidak muda lagi, namun tidak menjadikan itu sebagai "batu penghalang" untuk tetap berkarya di blantika musik internasional. Pada tahun 2016, mereka akan kembali merilis sebuah album yang dinamakan "BURNING BRIDGES" dengan menggaet gitaris baru pengganti Richie Sambora yang keluar dari Bon Jovi pada tahun 2013, Phil X. Bahkan mereka sempat mengadakan tur asia salah satunya di Indonesia yang happening pada tanggal 11 September 2015 di Gelora Bung Karno, Senayan.
Apakah anda adalah salah satu dari ratusan ribu fans Bon Jovi yang hadir pada konser BON JOVI Live in Jakarta 2015? tuliskan pengalaman anda ya!..